![]() |
Sumber: freepik.com |
Hidup dan Kehutanan (KLHK). Banyaknya aktivitas rumah tangga tentu saja menjadi faktor utama mengapa sampah ini mendominasi, serta kesadaran masyarakat yang rendah untuk menjaga kebersihan lingkungan. Banyak sisa-sisa kegiatan rumah tangga yang berakhir menyedihkan di laut dan dibuang begitu saja di pinggir jalan.
![]() |
Sumber: freepik.com |
Pencemaran sampah ini memiliki dampak buruk bagi lingkungan, baik merusak ekosistem laut dan mengancam kualitas lingkungan hidup. Pengelolaan sampah di Indonesia belum optimal, maka dari itu kita sebagai masyarakat wajib ikut serta dalam mengelola sampah, dimulai dari rumah sendiri. Penanganan sampah akan lebih maksimal jika berawal dari sumbernya. Yuk, mulailah bijak dalam mengelola sampah rumah tangga.
Kita dapat memilah sampah-sampah ini berdasarkan sifat dan bentuknya, seperti sampah organik, sampah anorganik, sampah cair, dan sampah padat. Jangan disatukan agar pengelolaannya menjadi lebih baik.
Sampah rumah tangga sebagian besar adalah sampah organik, seperti sisa makanan, sayuran, dan sebagainya. Jika dibuang begitu saja, tentu akan mencemari lingkungan, menimbulkan biang penyakit, dan polusi udara. Hal ini dapat kita siasati dengan memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk tanaman.
![]() |
Sumber: freepik.com |
Selain itu, sampah anorganik seperti botol plastik, botol kaca, kaleng, karton, popok sekali pakai dan sebagainya juga menjadi momok yang menakutkan bagi lingkungan. Bagaimana cara kita menanganinya agar keberadaannya tidak merusak lingkungan? Kita dapat mengelola sampah tersebut dengan mendaur ulang sendiri. Misalnya botol plastik dijadikan pot hidroponik. Namun, jika kita merasa terlalu repot, sekarang ini keberadaan bank sampah sudah mulai marak di berbagai daerah. Bahkan, beberapa bank sampah memiliki aplikasi untuk melakukan pengumpulan sampah. Kita dapat memanfaatkan sarana ini untuk menyalurkan sampah anorganik yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga sehari-hari.
![]() |
Sumber: freepik.com |
Yang tidak kalah memiliki dampak buruk pada lingkungan adalah limbah cair seperti minyak jelantah. Jika tidak ditangani dengan baik, akan mencemari lingkungan, kandungan lemak pada minyak jelantah dapat merusak struktur tanah dan menyumbat saluran air. Minyak jelantah dapat kita kelola sendiri dengan mendaur ulang menjadi sabun batang untuk mencuci perabotan dapur dan rumah tangga, atau kita dapat mengumpulkannya dan menyalurkan kepada bank sampah yang menerima minyak jelantah.
Untuk membuat lingkungan menjadi sehat dan bersih, peran kita sebagai masyarakat sangat diperlukan, karena sampah itu pun berasal dari kita sendiri yang menggunakannya. Kita tidak bisa lepas tangan dan menyerahkannya kepada pemerintah dan pihak yang berwenang begitu saja. Nah, mulai sekarang tingkatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan dan bijak dalam mengelola sampah rumah tangga. Jika bukan kita yang memulai, lalu siapa lagi?
Penulis: Ana Anggraini
Dapat dihubungi di akun Instagram @nonaaembun
Betul mom, kalo bukan kota, siapa lagi ya mom😊
BalasHapusYupss setuju banget. Semangat mom
BalasHapusSepertinya saya harus mulai memilah2 sampah di rumah supaya bisa dimanfaatkan. Terimakasih ya sharingnya🤗
BalasHapusSetuju mom, kalau bukan kita yang mulai siapa lagi?
BalasHapusPenanganan masalah sampah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Kita semua harus urun tangan ikut mengelolanya mulai dari rumah kita sendiri
BalasHapusSetuju mom, di mulai dari hal kecil yaa 😊
BalasHapusSetuju banget mom, makasih sharingnya
BalasHapusBener banget mom. Kita yang harus memulai
BalasHapusTerimakasih banyak atas informasinya, sangat bermanfaat sekali
BalasHapusSetuju mom... bermanfaat sekali infonya...
BalasHapusBener banget mam. selain sampah domestik, bekas popok pun susah diuraikan. Kadang ga kerasa ya sehari itu kita buang sampah plastik dan popok tuh bisa sampai puluhan. Makanya mulai sekarang kita harus menerapkan pola hidup Go Green
BalasHapusMulai dari diri sendiri untuk konsisten pulah sampah, dan nular ke anak- anak..
BalasHapusSetuju banget mom, semangat memilah sampah
BalasHapusSaya sangat setuju untuk memisahkan sampah rumah tangga ini, karena masih banyak dari kita yang belm memahami banyak tentang ini. Tulisannya keren..
BalasHapusWaah bagus nih mom artikelnya, sekarang orang² udah mulai melek untuk pilah sampah smoga bisa ttep konsisten🙏
BalasHapusmakasih mom artikelnya bagus banget bermanfaaat buat ilmu ttg sampah
BalasHapusBener banget mom dan konsisten itu perlu banget
BalasHapusTerimakaish sharingnya mom ❤️❤️❤️
BalasHapusSetuju mom. Di daerah aku tinggal, masih bakar sampah, kami sempat awal2 klasifikasikan sampah, sayang saat datang ke bank sampah, nihil, ga ada orang. Huhuhu.
BalasHapusaku suka memilah sampah plastik besar n kardus2an. biar bisa gampang di ambil sama emang2 pemulung
BalasHapusSetuju bgt kalau bukan dr diri kita sendiri siapa Lg yg merawat lingkungan yaaa 🤗
BalasHapusSetuju banget mom harus pintar2 ya dalam menjaga lingkungan
BalasHapusBetul nih, persoalan sampah gak ada habisnya selama manusia masih memproduksi sampah. Kini sudah banyak bank-bank sampah yang mengelola sampah menjadi barang bermanfaat.
BalasHapusBne banget mom kl bukan kita sapa lagi jaga
BalasHapus