Setetes Embun di Pagi Buta yang Merindukan Dekapan sang Surya

[BOOK REVIEW] The Dragon Next Door by CHO (Jung Sol)

1 komentar
K-Toon The Dragon Next Door
By : CHO (JUNG SOL)
Penerjemah: Silvanissa
Penyunting: Novianita
Proffreader: Yuli Yono
Layout: Frendy Putra, @teguhra
Tebal: 328 Halaman
ISBN: 9-7860-2774-2529
Penerbit: Haru (HARU MEDIA)
Cetakan pertama, September 2015

SINOPSIS :
Walaupun hanya bisa menyewa sebuah apartemen sempit, akhirnya kehidupan bebas Choi Woo Hyuk dimulai. Namun, saat dia berniat membagikan kue tteok pada tetangga sebelahnya, ia melihat seekor naga sedang bermain game. Ternyata, tetangga barunya adalah seekor naga.
Selamat datang, baru pertama kali melihat naga, 'kan?


Review :

Choi Woo Hyuk merasa senang karena terbebas dari masa kuliah yang membosankan. Walaupun hanya bisa menyewa kamar apartemen sempit, yang penting bebas. Choi Woo Hyuk pun berniat membagi kue tteok yang baru ia beli ke tetangga sebelahnya. Namun, ia sangat terkejut melihat seekor naga sedang bermain game di rumah tetangganya, ternyata tetangga sebelahnya adalah seekor naga. 

Dan itulah awalnya Choi Woo Hyuk berteman dengan seekor naga bernama Kim Yong. Kim Yong juga bisa berwujud sebagai manusia, ternyata seorang penulis yang selalu kelewat deadline. 

2.000 - 3.000 tahun yang lalu, para naga hidup berdampingan dengan manusia tanpa menyembunyikan bentuk jati dirinya.
Seperti yang diceritakan para manusia, naga memiliki kekuatan supernatural. Tentu saja dengan kekuatan supernatural itu mereka bisa mengendalikan air, api, tanah, gempa bumi, badai, dan sejenisnya. Sehingga para manusia sering mendapat pertolongan dari kekuatan para naga tersebut, kadang kala berupa bantuan/mendapat imbalan, maka mulailah rasa saling menguntungkan satu sama lain di antara  para manusia dan naga.
Namun, seiring berjalannya waktu para manusia mulai meminta hal di luar akal sehat. Mereka mengabaikan hukum alam dan meminta agar bisa mengendalikan seluruh alam semesta ini.
Karena sudah di luar batas, maka permintaan manusia itulah yang membuat para naga pergi dari pandangan mereka, lalu para naga bersembunyi di tempat yang tidak bisa dijangkau manusia.
Setelah para naga menghilang, keserakahan manusia bertambah parah. Kerusakan lingkungan dan kemajuan zaman mengakibatkan tempat persembunyian para naga hampir musnah. Oleh karena itu akhirnya kelompok naga terbagi menjadi dua: yaitu kelompok yang menetap di tempat yang hampir musnah dan kelompok yang hidup bersembunyi di antara para manusia.
Choi Woo Hyuk dan Kim Yong menjadi sangat dekat. Dan ternyata Yong adalah teman yang menyebalkan dan juga ceroboh, sudah beberapa kali ia hampir ketahuan orang kalau dia adalah seekor naga. Yong mempunyai seorang kakak perempuan bernama Kim Wook Bun yang selalu bertengkar dengannya dan baru pindah di apartemen yang sama dengan Yong, untuk menjaga dan mengawasi adiknya yang ceroboh itu. Yong juga mempunyai ibu yang sangat cantik dan imut.

Hari-hari Choi Woo Hyuk dan Yong sangat seru, kocak, dan lucu. Bagaimana sih kisah serunya pertemanan Choi Woo Hyuk dan Yong? Pingin tahu? Silahkan jelajahi buku ini!

The Dragon Next Door web komik karya CHO (Jung Sol) ini sangat menghibur, ide ceritanya kreatif, walaupun karya ini ia kerjakan saat belum ahli. Wah, belum ahli saja udah keren kayak gini, ya. 

Buku ini cocok dalam segala usia karena ceritanya ringan, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia cocok membaca komik ini. Apalagi buat kalian yang lagi stres dijamin langsung hilang stresnya setelah membaca buku ini.

Bagian cerita yang paling aku sukai adalah saat Yong hampir ketahuan oleh tetangganya dan dia membatu pura-pura menjadi boneka. Hihi, kocak banget. 

The Dragon Next Door by CHO ini sangat direkomendasikan pokoknya buat kalian para pencinta buku. 

Nona Embun
Nona Embun
Setetes Embun dari Bumi Sriwijaya yang Merindukan Dekapan sang Surya.

Related Posts

1 komentar

  1. saya jadi ingat komik korea kisah mahasiswa S2 (kalo gak salah) merawat anak naga yang ditinggal ibunya (ibunya gila karena pernikahan mereka beda rasa naga), mengandung bawang

    BalasHapus

Posting Komentar