Setetes Embun di Pagi Buta yang Merindukan Dekapan sang Surya

[BOOK REVIEW] Hari Ketika Seorang Penyihir Menjadi Naga


Hari Ketika Seorang Penyihir Menjadi Naga
Antologi Cerpen RetakanKata 2012 @Blog Retakankata



Penulis : Maria Wiedyaningsih dkk
Penyunting : Ragil Koentjorodjati
Ilustrasi Cover : Bowo Bagus
Penata Letak : Petra Purwasari Triyana
Penerbit : Rose Management,Jakarta
ISBN : 978-602-19991-5-8
Tebal : 284 Halaman
Cetakan pertama, Juni 2012

Cerpen-cerpen luar biasa telah lahir dari para penulis yang namanya tak dikenal dalam dunia sastra. Dengan berbagai tema dan gaya bahasa, sebuah imbuhan segar bagi dunia sastra. (Soe Tjen Marching) Juri lomba menulis cerpen RetakanKata 2012; Penulis Novel Mati Bertahun yang Lalu dan buku Kisah di Balik Pintu.
Terkesima membaca ide-ide menarik dan segar yang disampaikan dalam berbagai warna. Buku kumpulan cerpen yang layak mendapat sambutan hangat, sebagai pemicu semangat kreatifitas dalam menulis. Sumbangsih positif dalam ruang sastra Indonesia. (Kit Rose) Juri Lomba menulis cerpen RetakanKata 2012; Penulis Novel Melukis Langit, Buku Kumpulan Cerpen Perempuan di Tengah Badai, Tentang Rasa dan Jejak.

Saya Menulis Maka Saya Ada!

Antologi 'Hari Ketika Seorang Penyihir Menjadi Naga' adalah kumpulan cerpen terpilih dari sebuah lomba menulis cerpen RetakanKata dalam rangka memeriahkan satu tahun situs RetakanKata. Judul buku ini diambil dari judul cerpen juara pertamanya. Soe Tjen Marching dan Kit Rose adalah dua penulis mahir yang menjadi juri dalam lomba tersebut.

Ada 15 karya cerpen terpilih dan dibukukan dalam antologi ini, yaitu :

1. Cincin oleh Canaliy


Cincin menjadi pembuka dalam buku ini. Cerpen karya Canaliy ini menceritakan tentang pemuda jatuh cinta kepada seorang perempuan yang bekerja di tempat sama dengan dirinya. Namun, ia hanya mampu mengagumi perempuan itu dari jauh, memandangnya tanpa mampu mendekatinya. Hingga hari ke lima puluh dua, ia memandangi perempuan itu, pemuda itu melihat sang gadis memakai cincin yang membuatnya merasa gelisah.


2. Rantai Mawar oleh Adelia Rosa Rindry Poetri 


Menceritakan tentang seorang Suster Anna yang menemukan rahasia besar dalam kehidupannya dan juga tentang masa lalu papa dan mamanya.
"Kotak ini berisi rahasia, kuceritakan padamu pada waktunya"

3. Rhesus oleh Zakiya Sabdosih
"Aku merasakan hatimu, sebab aku mendengar angin berjerit-jerit di sekujur waktu. Dingin dan kelu."
Menceritakan seorang wanita yang sedang mengandung, tapi pria yang telah menghamilinya malah mencampakkannya dan tidak mau mengakui anaknya.
"Bagaimana aku melalui ini? Hentikan, lelaki! Darahku adalah darahmu. Sebab aku, janin bayi yang kau harap gugur! Mengapa kau mengajariku dendam bahkan di kala tubuhku belum tersepuh utuh"

4. Dia oleh Meilia Aquina Hakim
"Janganlah kamu terlalu membenci sesuatu, karena suatu saat bisa saja malah sesuatu itu menjadi yang paling kamu cintai"
Menceritakan seorang pemuda yang terjerumus ke dunia gelap karena marah dengan orang tuanya yang tak pernah memperhatikannya. Namun, akhirnya dia kembali sadar, tapi keadaan telah berubah.


5. Depan Cermin oleh Dadun Suroto


Dalam hidup, kukenakan topeng. Pada topeng, kuukir sejarah hidupku begitu dan terus begitu.
Menceritakan tentang seseorang yang selalu menggunakan 'topeng' dalam kehidupannya, yang selama ini ia perlihatkan hanyalah kepura-puraan bukanlah jati dirinya sesungguhnya.

Kepura-puraan adalah opera hidupku,
kuiringi dengan nyanyian tenor kemunafikan dan
dialog panjang penuh kepalsuan.
Panggungku adalah hidupku dan
penontonku adalah ego dalam dadaku.


Tanpa topeng aku tak berwajah,
Tanpa wajah, aku tak bermakna
Tanpa topeng
Aku bukan siapa-siapa


6. Budak-budak Tuhan oleh M. Nasif

Tentang seorang perempuan yang menjadi perempuan malam setelah leukemia merenggut hidup ibunya dan truk yang menimpa ayahnya, membuatnya marah kepada Tuhan. Lalu, ia bertemu dengan seorang gembel yang menyadarkannya kembali.

7. Ibuku Pelacur oleh Sam Edy Yuswanto

Tentang seorang anak kecil yang hidup berdua dengan ibunya yang suka memarahinya dan berprofesi sebagai pelacur.

8. Cinta yang Menyebalkan oleh Miftah Fadhli

Tentang seorang wanita yang berprofesi sebagai guru olahraga bernama Irka yang merasakan jatuh cinta kepada seorang guru musik yang bernama Jun. Irka sangat tomboy, tapi demi cintanya ia rela berpenampilan feminim. Namun, cinta itu tidaklah semudah itu, Irka akhirnya menyerah pada dirinya sendiri.

9. Bungkam oleh Latifatul Khoiriyah

Tentang dua sejoli yang menjalin hubungan yang sederhana, tapi akhirnya harus terpisahkan oleh jarak dan kerikil-kerikil menghantam hubungan mereka dan batu besar menghancurkannya. Laksmi menderita kista dan hubungan mereka harus terputus di tengah jalan karena hal itu.

10. Tempe Busuk oleh Victor Delvy Tutupary


Tentang dua tetangga yang tidak pernah akur dan selalu berselisih, hal yang terburuk pun terjadi karena seonggok tempe busuk yang berada di pekarangan rumah keduanya.

11. Stasiun Kesunyian oleh Gatot Zakaria Manta


"Kereta senja mungkin akan selalu terlambat. Kereta maut selalu berangkat tepat"
Seorang wanita yang bingung menentukan pilihannya, untuk pergi menyusul kekasihnya atau kembali ke keluarga, suami, dan anaknya.

12. Dotage oleh M.K Wirawan


Tentang kehidupan sepasang suami istri yang tidak harmonis dan berakhir menyedihkan.



13. Burung Gereja di Nagoya oleh Beta Tangguh


Tentang seorang pemuda yang menjalani pendidikan di Jepang yang membuatnya terpaksa meninggalkan tunangannya, Widi. Namun, ia malah mengkhianati cinta Widi dan menjalani cinta terlarang dengan gadis jepang. Seekor burung gereja mengingatkannya kembali pada janjinya kepada Widi dan sebuah surat dari bapaknya yang membuatnya menjadi merasa bersalah.


14. Arwah Keibuan oleh Fahrul Khakim

Tentang seorang perempuan yang mengalami koma dan arwahnya dapat pergi dari tubuhnya, lalu ia menemukan anaknya yang telah dibuangnya.


15. Hari Ketika Seorang Penyihir Menjadi Naga oleh MariaWiedyaningsih




Cerpen yang menjadi juara pertama ini menceritakan tentang 'Rapunzel' yang harus menghadapi seorang penyihir yang bisa kapan saja berubah menjadi naga dan menyerangnya. Namun, Rapunzel di sini hanya perumpamaan untuk seorang perempuan remaja yang sangat cantik seperti ibunya dan naga adalah perumpamaan untuk ayah tirinya. Awalnya ayah tirinya terlihat baik, tapi suatu hari ia berubah menjadi naga yang menyerang Rapunzel. 


Ide-Ide dalam buku ini sangat menarik dan bervariasi, cerpen yang disajikan di buku ini memiliki gaya bahasa yang bermacam-macam dan warnanya unik. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari buku ini karena sebagian ceritanya menceritakan kehidupan sosial yang dapat kita petik pesan terkandung di dalamnya. Saya suka diksi yang dipakai penulis, menyentuh sekali. 
Buku ini direkomendasikan untuk pembaca dewasa karena sebagian isinya tentang kehidupan orang dewasa dan bahasanya sedikit berat dimengerti.





Nona Embun



Nona Embun
Setetes Embun dari Bumi Sriwijaya yang Merindukan Dekapan sang Surya.

Related Posts

Posting Komentar