Penyunting: M. Noviani
Proofreader: Dini Novita Sari
Cover Designer: Chyntia Yanetha
Ilustrasi Isi: Frendy
Tebal: 348 Halaman
ISBN: 978-602-7742-66-6
Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Haru (HARU MEDIA)
Cetakan pertama, Januari 2016
SINOPSIS:
Benarkah waktu dapat mengikis perasaan cinta?
Hal terakhir yang diingat He Man adalah ia sedang berbulan madu dengan suaminya, Xie Yu. Namun, tiba-tiba gadis itu terbangun di rumah sakit dan sudah bercerai. He Man mengalami amnesia dan lupa akan lima tahun terakhirnya.
Ia tidak mengerti mengapa ia bisa bercerai dari Xie Yue padahal mereka saling mencintai. Ia tidak mengerti mengapa seakan semua orang membencinya.
Ketika He Man berusaha mengumpulkan kembali kenangan dan ingatannya ia mulai menemukan hal-hal yang tidak pernah ia duga sebelumnya.
***
Stolen Years telah difilmkan tahun 2013
Disutradarai oleh Wong Chun-Chun
Diperankan oleh Bai Baihe, Joseph Chang, dan Christine Fan
***
Ada yang bilang, ketika kebahagiaan datang, kebanyakan dari kita tidak menyadarinya sama sekali. Itu tidak benar. He Man sangat mengerti maksud perkataan itu. Dirinya yang sekarang ini lebih memahami arti kebahagiaan dibandingkan siapa pun. Kebahagiaannya sekarang ada di depan mata, pada seberkas cahaya yang bersinar di hadapannya.
Siapa sangka begitu memejamkan mata dan membukanya kebahagiaan yang dirasakan He Man telah menghilang.
He Man menikmati bulan madunya bersama Xie Yu di luar negeri dengan sangat bahagia, kebahagiaan mengalir begitu saja dan memancar di kedua wajah pasangan yang baru menikah itu. Pertengkaran-pertengkaran kecil mewarnai bulan madu mereka, menambah kemesraan yang mereka rasakan. Hingga akhirnya sebuah kecelakaan kecil merampas segala kebahagiaan itu, sepeda motor yang dinaiki He Man dan Xie Yu malam itu menabrak sebuah pohon.
Manusia hidup memang mengandalkan ingatannya
"Kenapa waktu mengambil masa mudaku tanpa sepengetahuanku?" (Hal.59)
He Man tersadar setelah koma selama sebulan dan ketika ia sadar ia mengalami lupa ingatan, ia melupakan segala sesuatu yang terjadi selama lima tahun ke belakang, yang terakhir He Man ingat adalah cahaya rembulan di malam bulan madunya. He Qi --kakaknya-- memberitahu bahwa He Man mengalami kecelakaan mobil yang sangat parah, tapi ia mengira kecelakaan yang ia alami adalah kecelakaan lima tahun lalu. Namun, He Man tetap tak mengerti mengapa tak ada yang menjenguknya saat ia mengalami kecelakaan parah. Rupanya kehidupan He Man telah banyak berubah, He Man telah bercerai dengan Xie Yu setengah tahun yang lalu dan Sahabat He Man, Xiao Huan pun sekarang bukan lagi sahabatnya melainkan musuhnya.
"He Man yang sekarang" telah kembali menjadi "He Man yang dulu" lagi yang sangat mencintai Xie Yu dan dia dipaksa menerima kenyataan bahwa dia telah bercerai tanpa tahu apa yang telah terjadi. He Man merasakan kehidupan yang asing baginya,dan ia sangat ingin tahu apa yang terjadi padanya selama lima tahun ini, hingga ia nekat menemui mantan suaminya itu dan memberitahu keadaannya pada Xie Yu. Namun, Xie Yu tak percaya begitu saja, tapi He Man bersikeras memberitahu Xie Yu dan membuat lelaki itu luluh dan mencoba membantu He Man untuk mendapatkan kembali ingatannya. Namun, He Man tak juga ingat sedikit pun tentang masa lalunya. Xie Yu tak memberitahu He Man mengapa mereka bercerai, laki-laki itu hanya memberitahu tentang hal-hal kecil di kehidupan He Man. He Man akhirnya menemui Xiao Huan dan sedikit demi sedikit He Man mengetahui apa yang terjadi selama lima tahun ini, tentang permasalahannya dengan Xie Yu dan perubahan sikapnya walaupun hanya sepotong-sepotong. Namun, tetap saja He Man tak mengerti mengapa sampai ia bercerai dengan Xie Yu padahal ia sangat mencintai Xie Yu.
Sebenarnya apa yang menyebabkan pernikahan He Man dan Xie Yu hancur berujung perceraian? Apa yang menyebabkan perubahan sikap He Man secara drastis itu? Lalu bagaimanakah perjalanan He Man untuk mendapatkan kembali ingatannya yang telah hilang? Dan apakah He Man dan Xie Yu dapat kembali bersatu atau tetap menjalani hidup masing-masing secara terpisah? Hanyalah waktu yang dapat menjawab semua itu lewat cerita yang dikemas manis di novel karya Ba Yue Chang An ini, M-Novel ini sangat berhasil mencampuradukkan perasaan pembaca saat membacanya.
"Aku dapat merasakan kegembiraan bulan madunya He Man dan Xie Yu, rasanya ingin sekali menjadi pasangan mesra dan kocak seperti mereka saat aku menikah nanti, tapi perasaanku berubah, emosiku naik turun saat membaca kelanjutannya yang begitu menyesakkan hati. Dibikin nangis olehnya."
Ide cerita Stolen Years ini menurutku sangat unik, karena ceritanya tidak pasaran seperti novel lain yang menceritakan tentang lupa ingatan. Ceritanya cukup ringan untuk dikonsumsi para remaja karena tidak ada adegan berbahaya di dalamnya, cocok dengan budaya Indonesia kita tercinta. Juga terfokus pada suatu masalah saja, jadi tidak bikin pusing mikirin, "Ini nih gimana tadi?", "Duh ... tadi hubungannya apa, ya?" "Loh kok begini, ya?
Tidak bikin bolak balik halaman untuk mengerti alur ceritanya, good job. Namun, cerita yang idenya ribet pun keren kok, sebuah tantangan tersendiri bagi pembaca.
"Satu topik permasalahan pun sudah menguras air mata dan mengaduk-aduk emosi, serta membuatku merasakan pula yang He Man rasakan. Rasa bingung, sedih, kesal, marah, dan penasaran dapat dirasakan dengan jelas seakan-akan aku yang berada di posisinya."
Penerjemahan novelnya juga bagus dan rapi sehingga mudah dimengerti, hal ini juga pasti didukung oleh keahlian editor yang membuat kata-katanya mudah dicerna. Aku sangat menikmati setiap lembar yang kubaca sampai akhir hingga merasa kesal sekali kalau diganggu saat membaca. Rasa penasaranku begitu tinggi dan tidak sabar untuk melahap ceritanya sampai habis.
Buku ini recommended untuk kalian yang sudah menikah atau yang sedang ingin melangkah ke pernikahan. Mengajarkan kita bagaimana seharusnya bertindak dan mengerti kesulitan atau masalah pasangan masing-masing, sesulit apa pun suatu hubungan, komunikasi dan rasa saling percayalah yang tetap dibutuhkan untuk mempertahankan hubungan. Jangan sampai hal-hal kecil dan ego yang tidak beralasan membuat kita kehilangan orang-orang yang sangat kita sayangi.
Salut untuk semua tim yang telah menghadirkan buku ini ke tangan pembaca, kalian pasti telah bekerja dengan semaksimal mungkin untuk menghibur para pembaca.
Beberapa quote yang mewakili setiap bab cerita:
1. Ada yang bilang, ketika kebahagiaan datang, kebanyakan dari kita tidak menyadarinya sama sekali. Itu tidak benar. He Man sangat mengerti maksud perkataan itu. Dirinya yang sekarang ini lebih memahami arti kebahagiaan dibandingkan siapapun. Kebahagiaannya sekarang ada di depan mata, pada seberkas cahaya yang bersinar di hadapannya.
2. Perceraian. Kata tersebut begitu asing bagi He Man, sama asingnya seperti ketika mendengar sebuah judul film yang sama sekali belum pernah ia tonton. Bagi He Man, kata 'perceraian' seharusnya tidak menyebabkan tekanan yang begitu besar untuknya. Yang benar-benar menyesakkan hatinya adalah rasa rindu yang terus-menerus menghantuinya begitu ia siuman.
3. Dari dasar lubuk hati He Man, mulai muncul perasaan benci yang begitu besar pada dirinya sendiri lima tahun belakangan ini; benci karena tidak dapat mengingat apa pun. Bahkan, 'He Man yang sekarang' menjadi musuh bagi dirinya sendiri. Musuh yang membuat wajahnya menjadi begitu tua, membuatnya berpisah dengan orang yang dicintainya, juga melemparkan setumpuk masalah padanya dan memaksanya menjadi penerus untuk meneruskan semua masalah itu.
4. Xie Yu tidak dapat menyembunyikan senyumannya ketika mengenang masa lalunya bersama He Man. Ia memandangi wanita yang saat ini sedang terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit itu. Betapa inginnya ia membelah wanita itu menjadi dua: 'He Man yang dulu', yang berbulan madu dengannya, dan 'He Man yang sekarang'. Xie Yu bertanya pada dirinya sendiri, apa yang sebenarnya telah terjadi selama lima tahun terakhir ini. Dua sisi He Man itu jugalah yang memisahkan mereka berdua.
5. "Manusia hidup memang mengandalkan ingatannya" He Man memandang sekilas vas bunga, karpet dan kain sofa yang baru saja disebutkan oleh Xie Yu. Pandangannya lalu kembali lagi ke wajah Xie Yu. "Jadi, hal yang tidak bisa diingat sama dengan tidak pernah terjadi. Semua hal yang kau ceritakan padaku, baik itu barang ataupun perceraian ... perasaan dalam hatiku sama seperti perasaanmu soal lolipop tadi. makanya aku bertanya padamu, nyamankah memiliki perasaan seperti itu?"
Quote selanjutnya kalian baca sendiri pada bukunya.
Itu tadi bocoran biar kalian tambah penasaran dengan bukunya.
Hehhehe.
Selamat membaca The Stolen Years untuk teman-teman yang lain, kalian pasti akan beruraian air mata. Semoga kita dapat mengambil suatu pelajaran dari setiap cerita kehidupan. Have a nice day!
Note: Siap-siap tisu satu kotak, ya. Hihi.
Nona Embun
Posting Komentar
Posting Komentar